Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seru, Tebak-tebakan ala Karampuang

Kompas.com - 19/02/2013, 13:12 WIB

PENJELAJAHAN Kamga mengeksplorasi Indonesia berlanjut ke Sulawesi Selatan. Di provinsi ini, Kamga, pembawa acara program "Explore Indonesia" di Kompas TV, bertandang ke beberapa wilayah seperti Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan Maros.

Di Sinjai, Kamga menjelajah Kawasan Adat Karampuang. Kampung adat yang memegang teguh nilai-nilai budaya lokal. Di tengah bukit berbatu, kawasan adat Karampuang seolah menepi dari hegemoni budaya modern.

Memasuki kawasan adat ini pun tidak sembarangan. Sebuah ritual harus dilakukan, yaitu mengambil sebuah batu dan selembar daun yang kemudian diletakkan dengan posisi batu menumpuk di atas daun tersebut.

Ritual ini bermakna penghormatan terhadap orang-orang atau penguasa yang berwujud gaib atau yang tidak terlihat. Sedangkan batu itu menandakan penghormatan kepada para penguasa manusia yaitu pemerintahan adat setempat.

Karampuang menjalankan sistem pemerintahan adat seperti dalam sebuah negara. Ada empat pemimpin adat yaitu arung, semacam presiden atau raja, gella sebagai perdana menteri, sanro atau menteri kesehatan, serta guru sebagai menteri pendidikan.

Menteri kesehatan, selain memiliki keahlian mengobati, ia juga bertugas memimpin ritual-ritual adat. Karampuang berasal dari karaeng dan puang, yang menunjukkan daerah ini dulu berada di bawah dua naungan, Kerajaan Gowa dan Bone.

Toma Tua

Toma Tua atau rumah tua yang dipercaya sudah ada sejak abad ke-17 merupakan istana bagi Arung sang pemimpin adat. Kawasan adat Karampuang dulu dipimpin oleh seorang wanita sehingga membuat penduduk menganut sistem matrilineal. Seperti tergambar pada bentuk rumah Arung.

Rumah Arung adalah sebuah simbolisasi dari tubuh perempuan. Tiang yang menjorok adalah gambaran dari bahu, ornamen di bagian atas rumah dibuat menyerupai anting, berposisi di bawah genting.

Sebuah tempat yang bisa dibilang paling menyerupai bagian tubuh wanita adalah pintu masuk rumah yang terletak tepat di bagian tengah rumah. Di antara dua tiang dengkul berbentuk sebuah lubang. Pintu tersebut melambangkan kemaluan wanita.

Hal tersebut bermakna "pintu bunga mawar", tempat orang pertama kali keluar dari rahim dan menghirup udara segar. Pintu masuk tersebut dinamakan batu lappa. Karena posisi pintu yang rata dengan lantai rumah, maka untuk membukanya harus di dorong ke atas atau menolaknya ke atas untuk menggeser pemberat yang terikat dengan pintu.

Ikat Jagung Rasa Syukur

Sekelompok warga berkumpul di sebuah rumah panggung. Mereka memanjatkan rasa syukur atas tanah yang mendatangkan hasil bumi.

Masyarakat adat Karampuang memiliki cara tersendiri dalam merayakan panen jagung. Mereka duduk dengan membentuk lingkaran dan bernyanyi. Namun nyanyiannya bukan sembarang nyanyian.

Mereka menyanyikan lirik panjang tentang petuah-petuah hidup. Lirik tersebut tertulis pada daun lontar yang sudah ada sejak zaman dulu. Secara turun-temurun, lirik ini ditulis dengan aksara yang berbeda. Lontarak, demikian namanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com